Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan dua proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang akan ditawarkan kepada badan usaha pada tahun depan. Kedua proyek yang dimaksud ialag SPAM Bandar Lampung dan SPAM Karian.
Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PUPR Mochammad Natsir menyatakan tengah melakukan evaluasi ulang terhadap studi kelayakan SPAM Bandar Lampung. Pasalnya, proyek ini sempat mengalami gagal lelang pada tahun lalu karena tidak ada badan usaha yang memasukkan dokumen penawaran.
“Proyek itu kan disiapkan 2012, kemudian dilelang tahun lalu sehingga ada perubahan kurs dollar waktu itu, padahal ada beberapa komponen impornya seperti pipa transmisi sehingga ada eskalasi biaya investasi,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/11/2016).
Pemerintah pun kini menggandeng PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk terlibat dalam persiapan proyeknya. Dengan kerja sama tersebut, seluruh aspek mulai dari desain teknis hingga penggunaan material impor akan diperbaharui sehingga lebih atraktif bagi investor.
Pihaknya juga melakukan penghitungan ulang terhadap biaya investasi proyek yang semula ditaksir mencapai Rp900 miliar tersebut. Studi kelayakan ini diharapkan selesai pada akhir tahun ini, sehingga proses prakualifikasi dapat dimulai pada Maret 2017.
Adapun pelaksanaan proyek SPAM Bandar Lampung yang turut didukung oleh PDAM Way Rilau, Pemerintah Kota Bandar Lampung, dan Kementerian Keuangan ini akan memproduksi air bersih berjapasitas 750 liter/detik, yang meliputi delapan kecamatan. Delapan kecamatan itu ialah, Rajabasa, Kedaton, Way Halim, Tanjung Senang, Sukabumi, Sukarame, Kedamaian, serta Labuhan Ratu.
Selain SPAM Bandar Lampung, pemerintah juga tengah menyusun studi kelayakan proyek SPAM Karian, yang rencananya akan memanfaatkan tampungan air di Waduk Karian yang kini tengah dibangun.
“Waduk Karian kan sedang dibangun, sehingga kita harapkan selesai 2019, dan penggenangannya 2020. Tapi bukan berarti kita baru mulai saat itu, harapannya justru 2020 pipa air minum sudah tersambung jadi air yang tersedia bisa langsung dimanfaatkan,” ujarnya.
Sebagaimana dana pembangunan Waduk Karian yang diperoleh dari pinjaman luar negeri yang diberikan Korea International Cooperation Agency (KOICA), studi kelayakan proyek ini juga memanfaatkan pinjaman dari lembaga tersebut. Pemerintah pun berharap nantinya KOICA akan kembali mengucurkan pinjaman untuk konstruksi proyek SPAM Karian.
Menurutnya, pembangunan SPAM Karian di bagian barat Jakarta penting untuk melengkapi suplai air baku ibu kota yang saat ini sangat tergantung dari Waduk Jatiluhur di bagian timur. Dengan demikian, bila musim kering tiba, maka kebutuhan air masyarakat tetap terpenuhi.
SPAM Karian rencananya akan dibangun dengan kapasitas 10.000 liter/detik untuk 80.000 sambungan rumah. Proyek ini akan melengkapi SPAM Jatiluhur yang berkapasitas total 15.000 liter/detik yang terbagi ke dalam tiga tahap konstruksi.